Pokja I Selantang RW 026 Ajak Warga Olah Air Cucian Beras Jadi Pupuk Cair Ramah Lingkungan

Pokja I Selantang RW 026 Ajak Warga Olah Air Cucian Beras Jadi Pupuk Cair Ramah Lingkungan
Pokja I Selantang RW 026 Ajak Warga Olah Air Cucian Beras Jadi Pupuk Cair Ramah Lingkungan

Jember, 18 Juni 2025 – Inovasi sederhana dan ramah lingkungan kembali digaungkan oleh Pokja I Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) BKL Melati RW 026 Lingkungan Pattimura. Bertempat di lokasi kegiatan Selantang, sebanyak 22 peserta antusias mengikuti pelatihan bertema “Pembuatan Pupuk Cair dari Cucian Beras”, Rabu siang pukul 13.00 WIB.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari PPL Sumbersari, yakni Ibu Lely dan Ibu Wulandari, yang membagikan ilmu praktis tentang cara mengolah limbah rumah tangga menjadi solusi ekologis dan ekonomis untuk perawatan tanaman.

Air cucian beras—khususnya cucian pertama—mengandung berbagai zat bermanfaat seperti karbohidrat, vitamin B, serta mineral penting seperti fosfor dan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman. Alih-alih dibuang, air cucian beras ini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik melalui proses fermentasi alami selama 5 hingga 7 hari.

Untuk mempercepat fermentasi dan meningkatkan kandungan nutrisinya, peserta diajarkan cara menambahkan EM4 (Effective Microorganism 4) atau sedikit gula sebagai starter. Setelah difermentasi, pupuk cair ini dapat digunakan dengan cara diencerkan terlebih dahulu sebelum disiramkan ke tanaman, baik pada akar maupun daunnya.

“Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga bisa menyuburkan tanaman tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. Ini solusi cerdas dan ramah lingkungan,” ujar Ibu Lely.

Pupuk cair dari cucian beras ini sangat cocok digunakan untuk tanaman hias, sayuran, maupun tanaman buah, dan menjadi langkah kecil yang berdampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kesadaran warga lansia terhadap gaya hidup berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran lansia dalam pemberdayaan lingkungan keluarga. Para peserta terlihat antusias, bahkan banyak yang langsung mencoba meracik pupuk cair secara mandiri di rumah.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong praktik hidup sehat, hemat, dan ramah lingkungan di masyarakat, mulai dari rumah sendiri.

Related Articles

Back to top button