Kepala BKKBN RI Tetapkan Jember Sebagai Pusat Gerakan Penurunan Stunting
JEMBER, Kepala BKKBN RI Dr. (Hc). dr. Hasto Wardoyo, SP. Og (K) menetapkan Kabupaten Jember sebagai Pusat Gerakan Penurunan Stunting.
Ia menilai upaya Pemerintah Kabupaten Jember dalam menurunkan stunting luar biasa. Beberapa indikatornya ialah Pemerintah Kabupaten Jember mempunyai 2500 orang kader dan anggota TPPS atau Tim Percepatan Penurunan Stunting yang siap sedia berjibaku untuk mencegah serta menurunkan angka stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB). Terbukti penurunan angka stunting di Jember berada pada 6,14 persen di 2022, lebih baik dari tahun lalu 2021 sebesar 23,5 persen.
“Ditambah lagi kader posyandu yang diikutkan BPJS Ketenagakerjaan itu di beberapa daerah belum banyak, tapi di Jember jumlah kader posyandu yang diikutkan BPJS Ketenagakerjaan tinggi, ini keren sehingga mereka dapat kepastian dari jaminan sosial ini,” ujar Hasto, Selasa 31 Januari 2023.
Sebagai Pusat Gerakan Penurunan Stunting, Kabupaten Jember menjadi pusat pelatihan penurunan stunting.
Pelatihan tersebut diperuntukan bagi seluruh fasilitator tim pendamping keluarga dari berbagai daerah di Jawa Timur.
“Ini semua demi menyukseskan intruksi Presiden RI untuk menurunkan angka stunting, AKI-AKB, serta kemiskinan ekstrem,” lanjutnya.
Dia berpesan kepada para fasilitator tim pendamping keluarga untuk belajar dengan baik, juga terjun mendampingi kader posyandu.
Sementara itu, Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST. IPU. menyatakan siap gotong royong mewujudkan Indonesia zero stunting pada 2024 sesuai intruksi Presiden Republik Indonesia.
Ia menyampaikan, penurunan stunting, AKI-AKB dan turunannya tidak sederhana, perlu keterlibatan semua pihak.
“Tentunya dengan adanya pelatihan fasilitator tim pendamping keluarga ini, akan berdampak signifikan bagi penurunan stunting,” ujar Bupati Hendy.
Ia juga menyampaikan langkah yang sedang dijalankan Pemkab Jember kali ini adalah penimbangan dan pemberian vitamin A kepada balita secara serentak se-Kabupaten Jember.
Langkah ini melibatkan seluruh petugas kesehatan, kader posyandu, aparat kelurahan/desa, Ketua RT RW, kader posyandu, pramuka, PKK, dan relawan.
“Kita targetkan Februari 2023 ini sudah dapat data akurat dari gerakan penimbangan dan pemberian vitamin A kepada balita secara serentak ini, kemudian kami akan lakukan treatment untuk semua persoalan stunting, AKI-AKB juga pencegahan pernikahan dini,” lanjut Bupati Hendy Siswanto.
Selain itu, Bupati Hendy menegaskan penurunan stunting bukan tugas Dinas Kesehatan dan DPPPAKB saja, namun tugas bagi seluruh OPD di Kabupaten Jember.
“Tidak hanya pemerintah saja, masyarakat secara keseluruhan wajib terlibat membantu dalam penurunan stunting, masa depan kita berada pada generasi kita, kita harus pastikan mereka semua sehat,” pungkasnya. (ipf)