Bupati Hendy Dilantik dan Disumpah Sebagai Insinyur

JEMBER, Pelantikan dan Sumpah Insinyur Angkatan VII Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Jember (UNEJ) tahun akademik 2021/2022, Selasa (07/12/2021) berlangsung secara hybrid di auditorium Universitas Jember.

Bupati Jember Hendy Siswanto menjadi salah satu yang dilantik dan dikukuhkan serta secara simbolis oleh Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eg. IPM., sementara penyumpahan dipandu oleh Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr.Ir. Heru Dewanto, ST, MSc.(Eng), IPU, ASEAN.Eng secara daring.

Dalam pidato pelantikannya, Rektor Universitas Jember berpesan agar para insinyur yang baru dilantik terus belajar sebab pada dasarnya ilmu keteknikan berkembang sangat cepat mengikuti tantangan dan perkembangan jaman. Iwan Taruna juga mengapresiasi Bupati Jember yang menurutnya telah memberikan contoh baik bagi pejabat maupun mereka yang berkecimpung di bidang keteknikan untuk segera mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) yang menandakan mereka telah memiliki kompetensi di bidang keteknikan.

“Saya berharap semua insinyur baru menjadi pembelajar seumur hidup karena ilmu keteknikan itu dinamis, apalagi insinyur dituntut kreatif dan inovatif. Ingat masyarakat kini menunggu kiprah dan inovasi Anda semua, terutama solusi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Selamat juga untuk Pak Hendy, di sela kesibukan beliau sebagai Bupati Jember masih  menyempatkan diri menuntut ilmu meraih gelar profesi Insinyur. Semoga langkah Bupati Jember akan diikuti oleh semua pejabat dan kalangan yang bergiat di bidang keteknikan agar pembangunan di Jember berlangsung makin baik,” ujar Iwan Taruna.

Seusai menerima helm insinyur dan STRI secara simbolis, Bupati Jember didaulat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peran Insinyur Profesional Indonesia Dalam Mengakselerasi Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan”.

Dalam orasinya, Hendy Siswanto menyebutkan seorang  insinyur profesional memiliki peran besar dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan melalui ilmu yang diperolehnya.

“Melalui ilmu yang diperoleh, insinyur diharapkan melahirkan inovasi agar pembangunan daerah berjalan baik dan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan ini diwujudkan dengan pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerahnya guna meningkatkan kesejahteraan warga tanpa harus mengorbankan kelestarian alam sebagai warisan untuk generasi yang akan datang,” tutur Bupati Jember.

Hendy Siswanto lantas memaparkan beberapa programnya yang diharapkan dapat  menunjang pembangunan berkelanjutan di antaranya dengan mengurangi kesenjangan ekonomi, pembangunan infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan warga, menjaga ekologi dan mengakomodasi warga untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan.

“Kami di Pemkab Jember tengah mewujudkan pembangunan infrastruktur berupa perbaikan jalan lengkap dengan pembangunan penerangannya. Di sinilah insinyur profesional berperan melalui inovasinya dalam mewujudkan pembangunan infrastuktur dengan tetap memperhatikan kelestarian alam sekitar,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, yang menyampaikan pesan secara daring. Menurutnya langkah Bupati Jember yang bersedia mengikuti pendidikan profesi insinyur diharapkan bakal diikuti oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mereka yang berkecimpung di bidang keteknikan lainnya sesuai dengan Undang-Undang nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

Menurut Heru Dewanto Indonesia masih membutuhkan banyak sarjana teknik dan insinyur sebab dengan kondisi geografis berupa kepulauan, maka menjadi tantangan tersendiri bagaimana membangun koneksi diantara pulau-pulau yang ada di Indonesia. Belum lagi dengan tantangan mengolah sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah membutuhkan sentuhan inovasi sarjana teknik dan insinyur dari berbagai bidang.

“Saat ini ada 1,3 juta mahasiswa bidang keteknikan di Indonesia atau sekitar 17 persen dari total jumlah mahasiswa yang ada di Indonesia. Mahasiswa bidang Teknik Sipil masih mendominasi dengan mencapai 65 persen dari semua mahasiswa keteknikan yang ada. Oleh karena itu kami mendorong agar makin banyak mahasiswa keteknikan khususnya di bidang keteknikan di bidang pengolahan sumber daya alam dan teknik yang terkait industri agar anugerah Indonesia berupa sumber daya alam dapat diolah agar memiliki nilai tambah sehingga competitive advantage Indonesia meningkat,” kata Heru Dewanto. (ipf)

Related Articles

Back to top button